Aktivis Aceh Tengah Desak DPRK Serius Jalankan Fungsi Pengawasan "Menyusul Temuan BPK "

No comments

Monday 5 August 2024

Aceh Tengah -angkaranews. Agus Muliara, seorang aktivis dari Aceh Tengah, kembali angkat bicara terkait kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah yang dinilainya belum maksimal dalam menjalankan fungsi pengawasan. 

Kritik tersebut disampaikan Agus setelah terungkapnya sejumlah temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) terkait berbagai paket pekerjaan di daerah tersebut untuk tahun anggaran 2023.

Agus menilai bahwa kinerja DPRK dalam mengawasi jalannya pembangunan dan penggunaan anggaran masih jauh dari harapan masyarakat. 

Agus mengungkapkan kekecewaannya terhadap anggota DPRK yang seakan-akan hanya sibuk mencari dukungan suara saat Pemilu, tetapi lupa akan tanggung jawab mereka setelah terpilih. 

"Saat pemilu, para anggota DPRK ini gencar meminta dukungan dari masyarakat, tetapi ketika mereka sudah terpilih, mereka cenderung melupakan tugas utama mereka, yaitu menjalankan fungsi pengawasan terhadap pemerintah daerah," ungkap Agus.

Ia menyoroti sejumlah paket pekerjaan yang telah menjadi temuan BPK RI sebagai salah satu contoh nyata dari lemahnya pengawasan DPRK. Temuan-temuan tersebut, menurutnya, mencerminkan adanya indikasi ketidakteraturan dalam pengelolaan anggaran, yang seharusnya dapat dicegah jika DPRK menjalankan fungsi pengawasan dengan baik.

Agus menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap program pembangunan di Aceh Tengah. "Masyarakat berhak tahu bagaimana anggaran daerah digunakan dan memastikan bahwa dana tersebut benar-benar dialokasikan untuk kepentingan publik," tambahnya. 

Ia juga menegaskan bahwa anggota DPRK harus lebih proaktif dalam menjalankan tugas pengawasan mereka, tidak hanya sekadar hadir dalam rapat atau memberikan persetujuan atas anggaran, tetapi juga harus memastikan bahwa setiap proyek dan program berjalan sesuai dengan perencanaan dan ketentuan yang berlaku.

"Anggota DPRK harus berani mengambil sikap tegas terhadap setiap pelanggaran yang terjadi, serta menuntut pertanggungjawaban dari pihak-pihak terkait. Ini bukan hanya soal menjaga citra lembaga, tetapi lebih dari itu, ini soal menjaga kepercayaan masyarakat yang telah memilih mereka," jelas Agus.

Sebagai aktivis yang telah lama berkecimpung dalam isu-isu sosial dan pembangunan di Aceh Tengah, Agus mengajak masyarakat untuk turut aktif mengawasi kinerja DPRK dan pemerintah daerah. Menurutnya, partisipasi masyarakat adalah kunci untuk memastikan bahwa pembangunan di daerah berjalan dengan baik dan tidak ada penyalahgunaan wewenang.

"Kita tidak boleh diam. Masyarakat harus ikut serta mengawasi dan melaporkan jika menemukan ada kejanggalan atau pelanggaran. DPRK adalah wakil rakyat, dan mereka harus bekerja untuk kepentingan rakyat," pungkasnya. 

Agus berharap, dengan adanya perhatian yang lebih serius dari DPRK Aceh Tengah, berbagai temuan BPK RI dapat segera ditindaklanjuti, dan daerah ini bisa berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, demi kesejahteraan seluruh masyarakat Aceh Tengah.


Pewarta: SH 
Sumber : r

UKM Jasinga Minta Perhatian Pemkab Bogor

No comments

Saturday 3 August 2024

Bogor, Angkaranews.com - Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jasinga yang didominasi kelompok ibu- ibu produktif bagai mendapat durian runtuh dimana perhelatan acara Milad Bilik Jasinga ke 7 tahun membawa berkah tersendiri.

Euis Koordinator Penggerak UKM Jasinga mengatakan belasan produk yang tersedia pada stand bazar laris manis. 

Ia menambahkan produk minyak
klentik, sambal tumbuk ngamuk, getuk hajar, rengginang segala rasa aya dan kremes Hesty menjadi primadona yang digemari para pengunjung.

"Alhamdulillah produk-produk yang kami sediakan terus jadi incaran, hari ini laku banget, kegiatan hari ini sangat bermanfaat bagi para pelaku UKM," ujar Euis yang akrab disapa None di lokasi acara Bilik Jasinga, Desa Setu, Sabtu, (3/8/2024).

Kelompok ibu-ibu produktif itu tersebar dari Desa Jasinga, Cikopomayak, Pamagersari, Sipak, Setu, Bagoang, Koleang dan Setu, kata None, sudah terjalin kekompakan selama 3 tahunan.

"Hubungan secara emosional bersama rekan-rekan telah terjalin, artinya kami konsisten dan benar-benar mengembangkan usaha," ujarnya.

None berharap kedepan para pemangku kebijakan bisa melirik para UKM di Kecamatan Jasinga.

"Pastinya kepengen ada perhatian, ada pembinaan ya," harapnya.

Diketahui, perhelatan acara Bilik Jasinga ke 7 tahun mengusung tema, "Ubar Sakral". 

(Dery)

Bener Meriah Kantongi 2 Emas 1 Perak Kejurnas Tekwondo Open CUP Piala Menpora.

No comments


Redelong: Angkaranews. Delapan atlet Taekwondo asal Kabupaten Bener Meriah saat ini sedang bertarung dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Taekwondo Open Menpora Cup 2024, di Kota Medan, Sumatera Utara. Sabtu (03/08/2024).

Husni Abeng Pelatih tim Karatedo Kabupaten Bener Meriah saat di hubungi media ini mengatakan. Hasil sementara perolehan medali, kontingan Karatedo kabuoaten Bener Meriah sudah mengantongi 2 emas dan 1 Perak. Adapun ke 3 medali tersebut diraih oleh :  

1. Ihsan Al Jami berhasil meraih medali emas di kelas ander 30 kg, setelah berhasil mengkandaskan Gladwin Tamba dari Badai Taekwondo Club. Al Jami merupakan murid SD negeri 1 Gegerung

2. Putra Andianda juga berhasil meraih medali emas. Tampil di kelas
Ander 45 kg kadet putra. Adapun sekolah asalvdari SMP Negeri 1 Wih pesam

Medali perak diraih oleh Kayla Rasti yang tampil di kelas 45 kg kadet putri. Kayla Rasti harus mengakui ketangguhan Chairen Qinajti Putri Nasution dari AHS 88 TKD Club Medan Sumatera Utara. Adapun Kayla Rasti berasal dari SMP Negeri 1 Bukit.

Husni Abeng juga menambahkan. Sampai hari ini, 3 atlet Karatedo Bener Meriah sudah menyelesaikan tugas dengan sempurna, dengan meraih 2 emas 1 Perak. maka sesuai jadwal panitia besok 5 atlet Bener Meriah akan kembali bertanding di kelas masing masing.

Semoga saja perbendaharaan medali kontingan Karatedo kabupaten Bener Meriah terus bertambah. Untuk itu Husni berharap doa dan dukungan dari masyarakat Bener Meriah, agar anak anak asuhnya dapat mengukir prestasi di level nasional. Pungkasnya.


Pewarta: SH 
Sumber:senior

Aktivis Aceh Tengah Kritik Kinerja Inspektorat Aceh Tengah Dinilai Cenderung Pasif

No comments


Takengon: Angkaranews. Agus Muliara, seorang aktivis dari Aceh Tengah, mengkritik kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di wilayah tersebut yang dinilai lamban dalam menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. 

Menurutnya, masih banyak pekerjaan dari SKPD yang menjadi sorotan BPK, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang signifikan, meskipun sudah ada arahan dari BPK RI Perwakilan Aceh dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Agus juga menyoroti peran Inspektorat yang menurutnya cenderung pasif dalam menanggapi temuan tersebut. 

"Seharusnya, dengan adanya pemberitaan dari media massa, Inspektorat bisa lebih terbuka dan segera mengambil tindakan yang diperlukan. Jika tidak, publik bisa menganggap mereka tertutup dan tidak transparan," ujarnya.

Dia mengimbau seluruh SKPD di Aceh Tengah untuk segera menindaklanjuti temuan BPK dan mendorong Inspektorat agar lebih aktif mengawal proses tersebut. 

"Inspektorat harus mengawasi, jangan tinggal diam,"tegasnya. 


Pewarta: SH 
Sumber:r

Di duga Mark Up Reje Waq Toweren ,Masyarakat akan ajukan Mosi tidak percaya Kepada Pihak APH dan Instansi terkait lainnya.

No comments

TAKENGO,AngkaraNews. Kabir Reje Waq Toweren,Di duga Mark Up atas pembelian tanah Aset Desa  yang di beli dari tanahnya sendiri,hal ini disampaikan  oleh seorang nara sumber kepada awak media Angkara  News yang tidak mau di sebutkan namanya.

'' Dalam penyampaiannya ia mengatakan  kepada awak media Angkara News,bahwa sudah di beli Tanah Aset Desa di Desa Waq Toweren  ,Sumber Anggaran Add thn 2024 dengan dengan jumlah Anggaran Rp.460.000.000
Yang terbagi atas pembelian satu paket pengadaan tanah luas 35x35 meter/segi,dengan Anggaran Rp.355,436.000.
Dan persiapan Prasarana jalan dengan luas 4,5 x 50 meter/segi Anggaran 
 Rp 98,410.000.
Berdasarkan Harga nilai jual tanah yang ada di Desa Waq Toweren jelas hal ini di duga  ada indikasi Mar Up sementara menurut UU Tipikor No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,
Tidak cukup sampai di situ Di tambahkannya lagi bahwa dalam waktu dekat kami akan menyampaikan mosi tidak percaya atas Penglolaan ADD tahun Anggaran 2024 kepada Aparat Penegak Hukum,untuk di lakukan pengembangan Audit dan penyelidikan ujarnya,karena ada beberapa poin permasalahan lagi yang menjadi tanda tanya ,tambahnya''

Hal ini menurut Sumber informasi sangat tidak wajar,di karenakan Pembelian tanah tersebut tidak sesuai dengan harga yang ada di Desa Waq Toweren pada saat ini,di tambah lagi posisi atau letak tanah berada di tengah2 sawah dan pemilik sawah tersebut bukanlah orang lain akan tetapi adalah Kabir yaitu Reje Kampung Waq Toweren  yang aktif sampai dengan saat ini terkesan memaksakan diri dalam pembelian tanahnya sendiri,dengan alasan demi keperluan bersama,jelasnya,,

Berdasarkan informasi tersebut awak media Angkara News  mencoba melakukan konfirmasi kepada  Kabir Reje Kampung waq toweren  secara langsung,.

Setelah awak media Angkara bertemu dengan Reje Kampung waq toweren ,Kabir menjelaskan kepada awak media Angkara News pada tgl 1/08/224 di suatu cafe yang berada di sekitar kota Takengon.
○''perlu saya sampaikan bahwa saya bersama seluruh Aparat Desa waq toweren, sudah melakukan semua tahapan,serta tidak melanggar aturan  yang sudah di tetapkan,juga perlu di ketahui pembelian Tanah Aset Desa,sudah di sahkan oleh pihak ketiga yaitu kantor Jasa Penilai Publik,KJPP,Muttakin Bambang Purwanto Rojak Uswatudin dan Rekan,yang beralamat di Banda Aceh,jln Iskandar Muda,no 208/209 Banda Aceh,dengan Biaya Rp 25.000.000 dan apa bila memang kami melakukan kesalahan maka kami akan siap bertanggung jawab atas semua tuduhan tersebut di muka hukum, sesuai hukum yang berlaku,jelasnya''
○Untuk mendapatkan keterangan secara langsung terkait kepastian dasar njop atas Harga nilai jual tanah yang  berada di Toweren awak Media Angkara News,akan mengkonfirmasi pihak ketiga yaitu Kantor Jasa Penilai Publik,KJPP Muttakin Bambang Purwanto Rojak Uswatudin dan Rekan,yang beralamat di Banda Aceh secara langsung,.


Pewarta:yusra

Sambut HUT RI ke 79, Paguyuban Pemuda Gunung Leutik Desa Kiarasari Bagikan Ratusan Bendera Merah Putih Kepada Warga

No comments

Friday 2 August 2024

Bogor, Angkaranews.com - Gerakan Pemuda Kampung Gunung Leutik, Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor yang di ketuai oleh Kaleng Al Fikri, Membagikan Ratusan Bendera Merah Putih kepada warga.

Kegiatan itu di lakukan para pemuda Gunung Leutik dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 79,

Hal itu di katakan Humas Kepemudaan Kampung Gunung Leutik Baron Z, bahwa  kegiatan tersebut  salahsatu bentuk penghormatan kepada para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan.

"Antusias pemuda Gunung Leutik dalam menyambut HUT RI ke 79 ini sangat luar biasa. Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Babinsa Desa Kiarasari yaitu Bapak Sertu Dedi Saputra DT yang dengan semangat mendapingi para pemuda dalam kegiatan tersebut," ujar Humas Kepemudaan Kampung Gunung Leutik Baron Z. Jumat 2 Agustus 2024.

Ia menambahkan, giat pembagian bendera ini untuk di bagikan kepada warga masyarakat di lingkungan RW 06 khusus nya warga kampung gunung leutik.

"Tujuan membagikan dan memasang bendera di rumah warga tidak lain hanya bentuk antusias pemuda untuk menyambut dan memeriahkan hari proklamasi kemerdekaan serta sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang yang sudah gugur demi mempertahankan negara tercinta ini," pungkasnya. (B. Ron)

LSM BARAK Indonesia Marcab Kab. Bogor Akan Laporkan 20 Desa Ke DPMD Provinsi Jabar

No comments

Thursday 1 August 2024

Bogor, Angkaranews.com - Pemerintah mengucurkan anggaran sebanyak 20% untuk program ketahanan pangan dari Dana Desa (DD) yang bertujuan meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, higienis, bermutu, tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, serta berbasis pada potensi sumber daya lokal.

Hal tersebut mendapat  banyak Sorotan dari berbagai pihak, salah satunya dari LSM BARAK Indonesia Marcab Kab. Bogor.

Berdasarkan hasil investigasi Team LSM BARAK Indonesia Marcab Kab. Bogor di desa-desa khususnya wilayah Kabupaten Bogor, ditemukan program tersebut tidak berjalan.

Zulfa Rahmania ketua LSM BARAK Marcab kabupaten Bogor kepada wartawan mengatakan bahwa Anggaran yang di kucurkan Pemerintah tidak main-main cukup besar untuk setiap Desa.

"Dengan ini kami LSM Barak Indonesia Marcab kabupaten Bogor sedang mengumpulkan data desa-desa yang diduga menyelewengkan anggaran ketahanan pangan, jika sudah mencapai 20 lebih data desa, maka kami akan melaporkan hasil temuan kami ke DPMD Propinsi Jawa Barat dan meminta agar dihapuskan anggaran ketahanan pangan di kabupaten Bogor karena sangat rentan terjadinya celah Korupsi disetiap tahunnya," ujar Zulfa Rahmania. Selasa 30/07/2024.


Ia mengaku miris dengan Program Ketahanan Pangan di kabupten Bogor  yang tidak berjalan dan bahkan ada yang diduga fiktif. 

"Anggaran yang di kucurkan pemerintah tidak main-main cukup besar setiap desanya bahkan sampai di angka 500 juta lebih untuk ketahanan pangan. Tapi setelah kami kroscek kelapangan jauh dari anggaran yang di kucurkan." ungkapnya.

(Hendrik Hidayat)
Don't Miss
Copyright © 2023 Angkara News