Bogor, Angkaranews.com – Kerusakan jalan Citumbuk Parigi sepanjang 2,200 kilometer (KM) saat ini kondisinya semakin parah. Terlihat, jalan yang berlokasi di Kampung Langkob Desa Cisarua Nanggung Bogor itu digenangi dengan Lumpur Tanah dan Bebatuan yang terjal layaknya di tengah hutan.
Dengan kondisi akses jalan yang rusak, sebanyak 2000 (Dua ribu ) Kepala Keluar (KK) atau penduduk di Desa Cisarua terisolir. Untuk menuju ke pusat Pemerintahan Desa dan Kecamatan, bahkan ke Pasar setiap harinya saja, terpaksa warga harus memilih akses lain.
“Untuk menuju ke pusat Pemerintahan, seperti berangkat kerja, anak-anak Sekolah dan aktivitas lainnya, warga sekitar harus muter terlebih dulu yang cukup lumayan jauh,”ujar warga sekitar M. Jakaria kepada Wartawan, Rabu 07 Juni 2023.
Saat ditanya soal terakhir dibangun, Ia menjelaskan, jalan yang menuju relokasi pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di Desa Cisarua itu terakhir kali dibangun belasan taun silam, pada masa kepemimpinan Bupati Bogor Rahmat Yasin (RY).
“Setau saya jalan ini terakhir dibangun pada tahun 2006 silam oleh Pemkab Bogor, waktu itu Bupati nya masih Pak Rahmat Yasin (RY),” kata M. Jakaria.
M. Jakaria yang juga sebagai anggota organisasi KNPI dan sebagai staf Desa Desa Cisarua di Kecamatan Nanggung itu menuturkan, akses jalan itu sebelumnya pernah beberapa kali di usulkan kepada pihak-pihak yang terkait. Namun usulan itu hasilnya sejauh ini nihil terkesan tutup mata.
“Dulu di tahun 2020, 2021 dan 2022 pernah di usulkan melalui rapat-rapat terbuka di Pemdes setempat, melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), bahkan kepara anggota Dewan juga pernah.
Namun tidak ada respon. Bahkan di tahun 2023 ini juga kita usulkan kembali, tapi hasilnya masih belum mendapatkan respon iya nihil,”cetus Jakaria.
“Pernah di usulkan juga ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, namun katanya jalan ini tidak ada di peta jalan Pemda. Mungkin harus ada persuasif lewat dewan gitu ya supaya ini jadi jalan Pemda.
Kalaupun ini diambil alih oleh Pemerintah Desa, kayaknya gak bakal sanggup harus ngebangun sampai 2 kilo lebih, sedangkan PR - PR desa masih banyak yang harus dibangun,” tuturnya.
Padahal, sambungnya, warga sangat berharap jalan yang menghubungkan 3 Kampung yakni Langkob, Citumbuk dan Cisarua itu bisa segera dibangun guna memperlancar akses warga sekitar.
Terlebih saat ini di lokasi tersebut tengah dibangun relokasi Huntap, korban pasca bencana alam tahun 2020 akses jalannya pun cukup terjal saat mengangkut bahan material.
“Ya kalau warga mah pasti berharap banget jalan ini bisa dibangun, karena kan aktivitas warga lewatnya ke sini, anak-anak sekolah juga sering lewat sini.
Lebih lanjut M. Jakaria. Apalagi sekarang sedang ada pembangunan relokasi Huntap, pastikan butuh akses jalan yang memadai,” harapnya.
Sebelumnya, Kades Cisarua H. Ipit Idris menyampaikan jalan tersebut pernah di bangun oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor. “Dulu pernah dibangun melalui APBD Pemkab Bogor. Bahkan sudah berkali-kali menegirim surat,”ujar H. Ipit Idris.
Hal serupa juga pernah ditanyakan olehnya kepada Unit Pelayanan Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan wilayah VI Cigudeg STA nya tidak ada.
“Perlu saya ingatkan kenapa itu saya minta segera di bangun, itu bukan setatus milik jalan desa dan tidak masuk dalam daftar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes),“ tegas H. Idris.
Bahkan sambung Idris, setiap tahun di masukan ke Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD), namun belum juga ada jawaban yang pasti mengenai jalan tersebut akan di bangun. “Ya saya harap jalan tersebut bisa segera dibangun,”paparnya
(Dede Surya)