Aceh tengah.angkaranews. Agus Muliaran seorang aktivis Muda Aceh Tengah juga mantan Ketua HMI Aceh Tengah lewat lewat keterangan tertulis kepada Angkara News 24 Agustus mengatakan.
'' tampuk kepemimpinan yang di pegang oleh Jokowi sangat banyak meninggalkan luka bagi rakyat Indonesia, terbukti dengan sudah 6 kali aksi besar yang terjadi selama di era kepemerintah Jokowi,hal itu terjadi rata rata di karenakan ada upaya yang trus dilakukan untuk menggerogoti butir butir Pancasila.
Dampak dari keserakahan kepemimpinan yang darurat norma ternyata mulai mengakar hingga kepelosok negeri, intimidasi dan ancaman mulai tercipta kepada aktivis-aktivis yang akan menggunakan hak demokrasinya melalui mimbar parlemen jalanan.
Agus juga mengatakan, Bahwa Aceh Tengah saat ini sedang tidak baik-baik saja, banyak persoalan yang perlu dikawal bersama mulai dari isu Nasional yang di anggap isu bersama hingga kepada persoalan kedaerahan, seperti inflasi, KKN, hingga ke Independenan aparatur Negara, Agus Muliara selaku Aktivis Aceh Tengah Merasa sangat kecewa dengan keadaan Aceh Tengah saat ini, hal ini dikarenakan hadirnya alarm tidak sedap kepada aktivis-aktivis Aceh Tengah, tekanan mental yang mulai dimainkan sehingga membuat mahasiswa Aceh Tengah di paksa untuk bungkam terkait rencana aksi penolakan Apalagi usai penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada sebelumnya sempat disahkan oleh DPR-RI. "
Terhitung sejak akan dilantiknya legislatif baru di Aceh Tengah pada 26 Agustus 2024 yang akan datang maka di pastikan Aceh Tengah akan mulai adem-adem saja dikarenakan pasca pelantikan DPRK Aceh Tengah akan menjadi titik awal hilangnya kontrol sosial yang selama ini dilakukan oleh mahasiswa, hal ini dikarenakan ada kekuatan besar yang membuat nyali mahasiswa harus tergilas, lalu bagaimanakah Aceh Tengah kedepannya.
Agus Muliara dalam harapannya menyampaikan, semoga Aceh Tengah dapat kembali kepada arah jalur yang lebih baik lagi, legislatif berjalan sebagaimana fungsinya, Birokrasi mulai normal dengan inovasi barunya dengan merotasi dan mengisi kekosongan yang ada, yudikatif dapat menegakkan keadilan sebagaimana wakil Tuhan sesungguhnya, pihak kepolisian yang presisi, TNI yang berdaulat dengan rakyatnya, dan rakyat dapat menentukan arah pilihan dengan baik dan benar agar Aceh Tengah tidak di genggam oleh tangan pemimpin yang bertangan besi" tutupnya
YE
No comments
Post a Comment