Nasional

Nasional

AMG Minta PJ Bupati Bener Meriah Copot Direktur RS Muyang Kute

Friday 7 June 2024

/ by Angkara News
BM.Aceh. angkaranews. Bagi orang berada, uang satu juta rupiah mungkin dianggap kecil, tapi bagi kaum lemah uang sejumlah itu sangat berharga dan kalau memang hak wajib diperjuangkan. 

Demikian perumpamaan pengakuan sejumlah sopir mobil ambulan Rumah Sakit Muyang Kute Bener Meriah yang menjadi korban modus operandi dugaan praktek penyelewengan keuangan negara.

“Laporan yang kami terima dari sejumlah sopir ambulan di rumah sakit pemerintah tersebut, jasa mereka dipotong dengan alasan untuk perbaikan ambulan, padahal  biaya pemeliharaan sudah ada dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),” kata Koordinator Aliansi Masyarakat Gayo (AMG), Sadikin Arisko.

Lebih lanjut Sadikin Arisko juga menjelaskan, untuk menghindari pemotongan oleh oknum proses pembayaran seharusnya langsung ke sopir ambulan, tapi sekarang dari rekening Rumah Sakit ditransfer ke salah seorang kepala Bidang, kemudian dibayar cash kepada sopir.

Tidak sampai di situ, papar Sadikin, setiap keberangkatan ambulan membawa pasien rujuk ke luar daerah, terutama ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) harus ada biaya untuk membeli BHP (Bahan Habis Pakai); seperti infus, oksigen, masker dan minyak ambulan. Sementara BHP diambil dari RS. 

“Dikhawatirkan terjadi dua kali pembayaran. Pembayaran pertama masuk sebagai pendapatan rumah sakit, pembayaran kedua masuk ke kantong-kantong pribadi para pejabat di lingkungan rumah sakit” kata Sadikin Arisko yang juga penggiat media.

Menurut para sopir ambulan, rata-rata biaya rujuk ke Banda Aceh sejumlah Rp. 1 juta, jasa sopir dan perawat untuk Rp. 500 ribu, minyak mobil ambulan Rp. 200 ribu dan sisanya Rp. 300 ribu untuk BHP. 

“Dalam kasus ini, kami memperkirakan penyelewengan  keuangan negara mencapai Rp. 200 juta dalam setahun. Kecil memang, tapi sangat berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang menjadi urusan wajib pemerintahan” tegas Sadikin Arisko.

Sementara itu, Direktur RS Muyang Kute, dr. Sri Tabahati, Sp. AN mengaku tidak mengetahui adanya kelurahan para sopir ambulan di lingkungan instansi yang dia pimpin.

“Kalau hal kecil saja, yang menyangkut hak sopir ambulan dipotong, apalagi dengan proyek besar, seperti pengadaan mesin pendingin AHU yang dimarkup yang sedang ditangani Kejari Bener Meriah, Karenanya kami minta Bupati PJ Bener Meriah segera mencopot Direktur RS Muyang Kute” tegas Sadikin Arisko

Red

No comments

Post a Comment

Don't Miss
Copyright © 2023 Angkara News