Paya bakong.aceh utara.angkaranews. Tuha Peut/ BPD, desa Tanjong beurunyong kecamatan paya Bakong Aceh Utara, Marzuki bersama anggotanya dan warga lainya mengatakan kepada awak media ini tentang pembangunan yang mangkrak di tahun 2023 lalu di karenakan uang negara untuk pembangunan itu telah di habiskan kades diduga untuk kepentingan pribadi, katanya kemarin 2/5/24
Lebih lanjut mengatakan "dana desa dari kementrian desa mencapai 300 juta yang belum terealisasi, berhubung uangnya sudah di habiskan oleh geuchik dan bendahara maka kami para tuha peut tanggal 30 / 4 kemaren kami di undang sama camat paya bakong untuk mediasi antara geuchik dan tuha peut bagaimana jalan terbaik nya untuk meyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu dekat ini, selama tiga bulan kedepan dan saat acara pertemuan untuk mediasi itu di ruangan kantor camat tersebut dan di hadiri muspika"
"Benar kata warga tentang dana desa itu telah habis saya pakai tapi saya bertangung jawab tentang hal yang merugikan pembangunan gampung dan kami tanggal 30 kemarin saya ( geuchik ) sudah membuat perjanjian akan meyelesaikan pembangunan yang empat item antara lain pembangunan perambak beton ke tempat pemakaman umum ,pagar , MCK dan parit beton tersebut dan saya berjanji dalam tiga bulan ini semua saya tuntaskan" kata maimun selaku geuchik saat di minta keterangannya
Begitu mudahnya penyelesaian soal dugaan korupsi dana desa di paya Bakong, karena cukup dengan membuat pernyataan maka seakan urusan hukum selesai, padahal tujuan adanya program dana peembangunan desa dengan tujuan untuk mempercepat peningkatan tarap hidup warga desa, soal desa paya Meudru belum di proses hukum dan di tambah lagi soal korupsi dana desa di desa Tanjong beurunyong, sepatutnya penegak hukum Kejari Aceh Utara jangan diam dan harus secepatnya melakukan tindakan yang telah merugikan negara dan yang lebih anehnya setiap pembangunan tidak transparan karena tidak terpasang papan pemberitahuan anggaran yang seharusnya di ketahui masyarakat
Irwansyah
No comments
Post a Comment