Paya Bakong, Aceh, Angkaranews. Penerimaan uang negara mencapai milyaran rupiah setiap desa dari pemerintah pusat melalui kementrian desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga desa itu sendiri, seperti pemberdayaan masyarakat, PKK, dan yang lainnya serta termasuk peningkatan pembangunan infrastur karena pembangunan desa adalah bagian penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Namun yang terjadi di Gampong Paya Meudru kecamatan paya Bakong Aceh Utara, yang mana dana desa di duga menjadi permainan pemerintah desanya ( geuchik ) karena pembangunan pintu air di tahun 2022 belum juga di laksanakan sampai tahun ini 2024
Yang lebih parah lagi pembangunan untuk tahun 2023 seperti pembangunan balai desa beserta pagarnya sebesar Rp 277.504.725. bedah rumah dhuafa sebesar Rp 150.000.000. Bak air Rp .12.754.000. perawatan selokan/ parit Rp. 15.000.000. dan balai adat sebesar 10. 500.000, hingga tahun 2024 belum juga dilaksanakan pembangunannya, selain itu ketua Tuha Peut bersama anggotanya telah melaporkan pemerintah desa tentang tantang tanda tangan yang di palsukan dan masih dalam penyelidikan Polsek paya Bakong" papar tokoh masyarakat Joni Iskandar ketua tuha Peut Gampong Paya Meudru - paya Bakong
Tidak Berpungsinya para tim monitoring evaluasi ( MONEV ) dari kecamatan paya Bakong dan pendamping lapangan desa ( PLD ) layak di evaluasi oleh pimpinan masing- masing atau karena kedua bidang ini hanya bagaikan pelengkap papan struktural yang terpajang di dinding saja atau juga di duga kuat turut serta menikmati dana desa tersebut sehingga uang negara di Gampong Paya Meudru mengalami kebocoran yang jumlahnya sampai ratusan juta rupiah
Angkaranews konfirmasi kepada camat paya Bakong kemarin 18/1/24, mengatakan" pembangunan akan selesaikan oleh geuchik paya Meudru, Amri sampai akhir bulan Maret ini" jawab camat singkat
Red
No comments
Post a Comment