Paya bakong.aceh.angkaranews. Karena keberanian ketua Tuha Peut Gampong Paya Meudru berserta anggotanya untuk ungkap fakta dan kebenaran yang di benaknya agar masyarakat tidak di rugikan, akibatnya kinerja buruk pemdes Gampong Paya Meudru maka terbongkar dan di ketahui masyarakat luas baik di dalam maupun di luar paya Bakong sehingga viral dan menjadi bahan pergunjingan
Bagaikan alunan nyanyian sendu yang di lantunkan Joel Pase berjudul rateb meutuah dan begitu juga nyanyian Tuha Peut Jony Iskandar untuk menghibur geuchiknya, dan sekaligus untuk membuka mata masyarakat apa yang terjadi di desanya
Awalnya ada dugaan kuat pemalsuan tanda tangan ketua serta anggota Tuha peut untuk laporan pertanggung jawaban( LPJ ) maka semuanya menjadi terungkap bahkan terbongkar bahwa tidak di bangunnya seperti pembangunan untuk tahun 2023 balai desa beserta pagarnya sebesar Rp 277.504.725. bedah rumah dhuafa sebesar Rp 150.000.000. Bak air Rp .12.754.000. perawatan selokan/ parit Rp. 15.000.000. dan balai adat sebesar 10. 500.000, hingga tahun 2024 belum juga dilaksanakan, terang jony iskandar
Ketua Tuha Peut Jony iskandar.mengatakan" kemarin ada naik di media online juga, tentang geuchik paya Meudru tapi kok berita soal pembangunan 2023 saja yang tidak di bangun, dan akan di selesaikan bulan Maret nanti, tapi soal pemalsuan tanda tangan dan stempel Tuha Peut dan juga pembangunan pintu air tahun 2022 yang tidak laksanakan geuchik Amri kok tidak dinaikkan juga ya?, harusnya wartawan itu tanya saya biar saya beberkan semuanya" Katanya nada heran
Selain itu jony iskandar kepada awak media ini juga mengatakan" dana pintu air yang belum di bangun tahun 2022 sebesar Rp 10 juta selain itu mendapat dana kompensasi dari Exxson mobil Rp 5 juta setiap bulan untuk kegiatan sosial atau kepentingan warga di antaranya untuk pembayaran listrik meunasah namun uang tersebut tidak di ketahui kemana karena listrik meunasah aja tiga bulan tidak di bayar maka sampai di putus sama PLN" kata Jony singkat
Irwansyah
No comments
Post a Comment