BM.aceh. angkaranews. Penebangan liar atau sering disebut ILEGALLOGING marak terjadi dan bahkan tidak terpantau oleh pihak kepolisian, apalagi oleh pemerintah desa Simpur sendiri
Lemahnya penegakan hukum bagi para pencuri kayu di duga kuat dari hutan Simpur membuat geram warga kampung Simpur karena hingga saat ini para penebangan liar terus terjadi tanpa kendali dan dapat dikatakan beberapa waktu yang lalu terjadi adanya banjir bandang di Aceh Utara di duga berkaitan dengan adanya ILEGALLOGING semakin merajalela, ungkap samsul
Disampaikan oleh salah satu warga, Samsul bahri saat di konfirmasi oleh angkaranews mengatakan" mereka para pencuri kayu berdalih kayu limbah waduk keureuto di Simpur, padahal limbah itu sudah tidak ada lagi"
" Dugaan saya duga mereka tebang hutan lindung disitu, sebab hutan di Simpur itu sangat susah akses jalannya, karena harus lewat gerbang brantas, dan kayu dari penebangan liat itu di bawa lewat paya bakong dan selanjutnya saya tidak tahu kemana mereka bawa"
"Saya meminta kepada aparat kepolisian Polsek paya bakong hendaknya truk yang mengangkut kayu itu dan apabila tidak dilengkapi dokumen dari pihak kehutanan maka segera tangkap karena dapat saya pastikan itu hasil dari penebangan liar dan dapat merugikan negara dan berdampak langsung kepada warga karena dapat mengakibatkan erosi atau banjir karena hutan gundul sehingga tidak mampu menahan laju nya air hujan"
" Dan kami minta Polsek paya Bakong, periksa panglong yang ada di sekitar Blang Pante dan di perbatasan kampung Simpur, karena saya duga kayu yang di panglong itu dari hasil ILEGALLOGING di kampung Simpur" tutup nya
Red
No comments
Post a Comment