Aceh.angkaranews. Sholat adalah ibadah yang paling utama bagi umat Islam, bahkan sholat juga menjadi tiang agama dan amalan pertama yang akan dihisab di akhirat kelak. Oleh karenanya umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan dan menegakkan sholat dengan sebenar-benarnya.
Namun persoalannya, terkadang masih banyak diantara kita ini yang melaksanakan sholat tetapi sebenarnya tidak sholat, hal ini pernah diingatkan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan Imam Ahmad:
يأَتِÙ‰ عَÙ„َÙ‰ النَّاسِ زَÙ…َانٌ ÙŠُصَÙ„ّÙˆْÙ†َ Ùˆَلاَ ÙŠُصَÙ„ُّÙˆْÙ†َ
Artinya: “Akan datang suatu masa menimpa manusia, banyak yang melakukan sholat, padahal sebenarnya mereka tidak sholat”.
Orang yang melaksanakan sholat tetapi sebenarnya tidak sholat adalah orang yang sholat sekedarnya saja, sekedar menggugurkan kewajiban syara saja, sekedar memenuhi perintah saja, sekedar menunaikan kewajiban saja, sekedar mengejar bilangan shalat lima waktu saja dan sekedar-sekedar lainnya yang menurunkan kualitas sholatnya.
Itulah sholat yang dilakukan oleh orang yang belum mengetahui esensi sholat yang sesungguhnya, belum mengetahui untuk apa fungsi dan peran sholat, belum tahu kadar kebenaran dan diterima tidaknya sholat dan tidak peduli dengan benar atau tidaknya bacaan sholat.
Hal ini tentunya berlaku bagi umat Islam yang telah mantap keimanannya, sehingga dituntut untuk memperbaiki kualitas sholatnya, sementara bagi orang-orang yang baru belajar sholat, bagi orang yang ingin merubah kebiasaan buruknya yang suka meninggalkan sholat dan orang-orang yang baru insyaf atau bertaubat, maka tuntutan tersebut jangan sampai menghalangi itikad baiknya untuk mencintai sholat serta berusaha tidak meninggalkan sholat.
Selain itu, tuntutan melaksanakan sholat dengan sebenarnya juga bukan untuk menilai dan menjustifikasi orang lain, tetapi marilah kita nilai kualitas sholat diri kita masing-masing agar kualitas sholat kita semakin meningkat, jangan sampai kita merasa bahwa sholat kitalah yang paling baik dan paling benar, sementara sholat orang lain salah semua. Karena sesungguhnya hanya Allah lah yang paling berhak menilai kualitas ibadah umatnya.
والله أعلمُ بالـصـواب
Wallahu A'lam Bisshawab
ÙˆَالسَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ
Red
No comments
Post a Comment