Aceh, AngkaraNews.com - Sadikin, mewakili Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) angkat bicara mengenai kontroversi relokasi makam yang sedang mencuat.
Dalam pernyataannya, Sadikin menegaskan bahwa Aliansi Masyarakat Gayo tidak pernah terlibat dalam kesepakatan tersebut yang diduga melibatkan beberapa organisasi, yayasan adat dan yang mengaku sebagai Wali Gayo.
Berita yang beredar sebelumnya mengklaim bahwa semua unsur telah setuju terhadap relokasi makam setelah audiensi pada tanggal 1 September 2023. Namun, Sadikin membantah hal tersebut
"Aliansi masyarakat Gayo memiliki dokumentasi berupa video dari awal sampai akhir acara tersebut dan tidak ada hasil kesepakatan dalam notulen yang sesuai dengan pernyataan Wali Gayo, "tegas sadikin.
Aliansi Masyarakat Gayo juga telah mengonfirmasi kepada Pemerintah Daerah terkait berita kesepakatan tersebut, dan PJ Bupati Bener Meriah menyatakan bahwa beliau tidak mengetahui mengenai rapat musyawarah tersebut serta kesepakatan terkait relokasi makam.
Sadikin menegaskan bahwa Aliansi Masyarakat Gayo akan tetap memperjuangkan tuntutan mereka yang tidak berubah sejak awal aksi pada 18 Agustus 2023. Mereka saat ini menunggu hasil dari tim gabungan inventarisasi dan dokumentasi, meskipun mereka memiliki dugaan bahwa tim tersebut sudah berkolusi dengan pihak PT Brantas Abipraya dan Balai Wilayah Sungai (BWS).
"Kami menginginkan agar pihak PT Brantas Abipraya menghadirkan direktur dan manajer yang dapat memberikan jawaban konkret terkait masalah ini. Karena ini adalah proyek strategis nasional, jadi saya rasa pihak PT Brantas Abipraya seharusnya koperatif dengan adanya polemik tersebut, jangan hanya memikirkan keuntungan perusahaan saja, kami bukan tidak mendukung proyek tersebut, tapi negara ini punya peraturan dan hukum bukan se-enaknya kalian saja, "ujar sadikin.
Aliansi Masyarakat Gayo berjanji akan membongkar habis bukti bukti dugaan kesalahan yang di lakukan PT Brantas Abipraya di audiensi paparan hasil tim gabungan nanti,
"Kami juga akan membongkar kesalahan pihak PT Brantas Abipraya dan BWS seperti pembongkaran yang telah di lakukan terhadap makam leluhur kami dan kami juga berharap agar pemerintah Aceh akan menanggapi polemik ini dengan bijak, mengingat masalah ini melibatkan budaya dan marwah. Kami atas nama aliansi masyarakat Gayo yang di dalamnya ada dari unsur mahasiswa, organisasi,masyarakat dan ahliwaris mengajak pemerintah untuk menyelesaikan polemik ini sesuai dengan hukum yang berlaku di negeri ini, yang salah tetap harus diproses sesuai ketentuan hukum yang adil. "tutup sadikin.
(Team A-ppi dpw Aceh)
No comments
Post a Comment