Bener Meriah. Aceh. angkaranews. Berdalih dan mengatas namakan proyek strategis nasional ( PSN ) terkait pembangunan waduk Krueng keureuto di kampung Simpur, mesidah kabupaten bener meriah, Aceh. diduga menambah sikap arogan oknum di PT. Brantas Abipraya kepada warga Simpur selaku petani penggarap lahan yang terdampak pembangunan itu, kata warga penggarap.
Tidak itu saja,, karena keterangan yang di kutip oleh angkaranews pada warga yang ingin di sebut namanya mengatakan" oknum di Brantas itu sering bilang ini proyek nasional tidak bisa di halangi dan harus di jalankan, kami seperti di takut- takuti dan intimidasi, apalagi beberapa waktu lalu kami mau masuk ke kampung halaman kami tidak di izinkan, dan kalau memaksa kami akan di ancam tembak di tempat oleh oknum Brimob sebagai pengaman di pintu gerbang PT. Brantas"
Sambungnya "kami tahu bahwa proyek itu segera di laksanakan tapi jangan sampai melanggar adat istiadat kami sebagai suku Gayo di bener meriah ini, karena bukti sikap arogan oleh oknum di Brantas itu adalah mereka telah merusak makam raja kami atau para leluhur kami dengan di bongkar tanpa musyawarah oleh pihak ahli waris dan di bongkar dengan tidak sepantasnya dan di pindahkan ke Aceh Utara dengan lebar dan panjangnya liang lahat itu hanya 50 cm.X 50 cm, karena menurut kami yang di bongkar hanya batu nisannya saja, paparnya
Meskipun polemik dan kontroversi telah di ketahui ke masyarakat luas lewat pemberitaan, apalagi di pemerintah daerah maupun tingkat provinsi, hingga saat ini semua bungkam dan belum terlihat solusi konkret yang mampu mengatasi permasalahan yang muncul dalam pembangunan Waduk Krueng Keureuto,, karena kuat dugaan ada nya konspirasi
Yang jelas terlihat nyata dugaan persekongkolan pembangunan waduk tersebut berada di wilayah kampung Simpur namun yang mendapat dana kerohiman adalah dari warga lain dan juga Reje Rusip Menuai Laba dari dugaan pungli 15 persen dari jumlah yang milyaran itu tetapi tidak tersentuh hukum, sedangkan wilayah hasil kandungan bumi Simpur porak poranda tetapi tidak menerima apapun yang seharusnya menjadi PAD kampung Simpur.
Red
No comments
Post a Comment