Bogor, Angkaranews.com - Warga Desa Malasari, kecamatan Nanggung, kabupaten Bogor mengeluhkan Akses Jalan Resimen Mahawarman tepatnya turunan Keramat Banteng yang sudah sekian lama tak kunjung adanya pembangunan dan pemeliharaan.
Pasalnya, dampak dari rusaknya jalan tersebut mengakibatkan sering terjadinya kecelakaan sampai menelan korban jiwa.
Menurut keterangan Sekretaris Desa (Sekdes) Malasari, Suryati, jalan tersebut di keluhkan oleh warga dan memang sudah hampir belasan tahun tak kunjung ada perbaikan.
"Terakhir di tahun 2013 pernah ada perawatan namun sampai saat ini belum ada kembali perawatan, adapun perawatan pernah ada di jalan kopo bukan di turunan keramat banteng menuju desa malasari itu pun di tahun 2020," jelas Suryati. Senin, (12/06/2023).
Padahal, jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama untuk menunjang perekonomian serta pendidikan warga sekitar. Bahkan, akses untuk para wisatawan yang ingin berekrasi ke Desa Malasari.
"Untuk jalan ini sendiri merupakan jalan utama untuk menunjung perekonomian bahkan pendidikan serta akses menuju pemerintah kecamatan nanggung dan lainnya," ungkap Suryati.
Lebih lanjut, Sekretaris Desa Malasari juga mengungkapkan, Pemerintah Desa (Pemdes) Malasari keberatan akan peralihan kepemilikan ruas jalan tersebut menjadi Jalan Desa, yang sebelumnya milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
"Dari dulu jalan ini sebenarnya milik Pemkab Bogor, tapi, di tahun ini saya cek STAnya tidak ada di Pemkab Bogor dan sudah masuk jalan milik desa. Kami merasa keberatan jika jalan ini dialihkan kepemilikannya," ujar Sekdes Suryati.
Namun demikian, ia juga telah melaporkan keberatan Pemdes Malasari atas hal tersebut kepada UPT Jalan dan Jembatan Wilayah IV dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor.
"Kami sudah melaporkan terkait tidak adanya STA dan jalan rusak ini kepada pihak terkait, UPT Jalan dan Jembatan Wilayah IV Cigudeg dan jawabannya katanya jalan ini sudah tidak masuk dalam STA Kabupaten Bogor, namun apabila mau mengajukan bantuan jawabannya bisa dibantu," katanya.
Masih kata Suryati, sampai Bulan Juni tahun ini ia telah menerima laporan kecelakan di jalan rusak tersebut dari warga dan yang terparah ada yang mengalami kehilangan kehilangan salah satu jari tangan sampai meninggal dunia.
"Untuk tahun ini orang dari luar desa malasari yang berwisata bahkan silaturahmi yang menjadii korban kecelakaan diturunan ini sudah ada lima orang, sampai ada yang mengalami kecelakaan sampai putus jarinya bahkan menurut info masyarakat tahun-tahun sebelumnya kebelakang sampai ada korban jiwa meninggal dunia," pungkasnya.
(Andi Suprihandi)
No comments
Post a Comment