Bogor,Angkaranews.com - Warga Kampung Sinar Harapan, Desa Harkatjaya, Sukajaya, Kabupaten Bogor akan mendatangi Istana presiden untuk tuntut terkait hunian tetap (Huntap) korban bencana longsor di Tahun 2020 lalu.
Pasalnya, sudah dua tahun lebih relokasi untuk warga Sinar Harapan korban bencana longsor yang menelan 7 orang tertimbun dan 3 orang lainnya belum di temukan hingga saat ini, tidak ada kejelasan.
Tokoh masyarakat Kampung Sinar Harapan H.Uci mengatakan, pihaknya menuntut janji presiden Jokowi yang sempat datang ke area korban longsor di Kampung tersebut yang menyatakan kampung sinar harapan harus di prioritaskan.
Akan tetapi pada kenyataannya, hingga saat ini huntap yang di janjikan belum juga kunjung selesai.
Selain itu masyarakat juga di janjikan oleh DPKPP bahwa pada bulan April kemari. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) kemarin akan menempati huntap, pada kenyataannya hingga saat ini huntap tersebut belum selesai. Bahkan terkesan mangkrak.
"Saya menuntut pemerintah. Presiden kan sempat ke kampung sinar harapan ini. Tapi kenapa bangunan huntap tahap pertama yang dibangun itu malah warga Desa Sukaraksa yang tidak kena bencana. Saat ini warga Sinar Harapan akan menuntut datang ke istana presiden agar segera memberikan hunian tetap," katanya.
Dia menjelaskan, ratusan warga Kampung Sinar Harapan, sebelumnya terpaksa kembali ke rumahnya masing-masing.
Pasalnya, hunian sementara (huntara) yang di berikan oleh pemerintah di Kampung Parigi, yang sempat mereka tempati dirasa sudah tak layak huni.
"Masyarakat disini jumlahnya 98 yang di relokasi. Mereka kembali lagi ke rumah nya masing-masing karena tempat Huntara tidak layak untuk di huni, ada beberapa warga yang bertahan karena tempat tinggal nya sudah rata dengan tanah," katanya.
Tidak berhenti disitu, saat mereka kembali ke rumahnya yang di nyatakan zona merah itu, warga harus berswadaya untuk memasang kabel listrik, hal itu mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan meski sampai saat ini belum dapat di berikan izin oleh pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Pada awal kita kembali lagi ke rumah disini tidak ada aliran listrik, kita gelap-gelapan. Sehingga kita berswadaya menyambung kan kembali aliran listrik dengan kesepakatan bersama masyarakat disini," pungkasnya.
No comments
Post a Comment