BM.aceh.angkaranews. Kembali Tengku jafar menyampaikan rasa kecewanya kepada media angkaranews, hari ini 28/5/23. soal keputusan pemerintah dalam hal ini BWSS I Aceh bahwa tanah garapnya bersama beberapa rekannya tidak mendapat ganti rugi terkait kena dampak pembangunan waduk Krueng keureuto di kampung Simpur, kab. bener meriah.
Padahal menurutnya ( Tgk jafar ) tanah garap tersebut telah memiliki sporadik bahkan di tetapkan kembali dua bulan yang lalu oleh pihak desa dan telah di verifikasi dan validasi ( verval ) oleh pihak pemerintah dan juga surat sporadik itu telah di serahkan ke pihak BWSS I beberapa tahun yang lalu dan di terima serta di publikasikan oleh media.
Namun yang terjadi saat ini tanah garap itu di katakan oleh Yanti, perwakilan dari BWSS I Aceh bahwa tanah garap yang akan di jadikan waduk akan di kembalikan ke negara dan tidak mendapat ganti rugi.
" Kami memang sangat tertindas dalam masalah tanah garap ini, karena tidak ada lagi tempat mengadu sebab semua pada bungkam, baik dari pemkab bener meriah mau pun dari pihak penegak hukum"
" Dari tahun 2015 kami harus bayar pajak atas tanah itu karena perintah dari Pemda karena tanah tersebut ada pohon manggis, durian, dan yang lainnya tapi semua di tebang oleh para mafia kayu dan kami sudah melaporkan ke pihak berwajib namun tidak ada tanggapan" kata Tengku jafar menambahkan
Senada di lontarkan Irwansyah rekan Tengku jafar mengatakan" yang mendapat uang kerohiman dari PT Brantas adalah warga Rusip dan Blang Pante Aceh Utara padahal yang dirusak atau di gali tanahnya wilayah kampung simpur, yang mengherankan Irwansyah kampung Rusip tidak kena genangan tetapi melalui reje Rusip mereka mendapat uang kerohiman, sehingga Hamidan reje Rusip tersebut mendapat ke untungan ratusan juta rupiah dari dugaan pungli 15 persen dari setiap penerima uang kerohiman"
"Kami sebagai.rakyat yang taat pajak hanya minta ke Adilan saja karena sangat tidak masuk akal sehat sebab kami yang membayar pajak tetapi ketika di gusur, karena akan di bikin waduk malah orang lain yang di kasih uang kerohiman, dan saya berpesan sekaligus memohon kepada Pemda Bener meriah supaya bersikap adil kepada rakyat dan jangan sampai menyakiti karena sebagai pemimpin akan di Minta tanggung jawabnya sampai akhirat nanti" ujar WAN maneh dengan nada kesal.
Hingga berita ini di turunkan, Angkara news tidak dapat minta klarifikasinya ke beberapa pihak terkait karena keterbatasan komunikasi.
SH
No comments
Post a Comment