Redaksi.angkaranews. Seringkali kali kita menilai bahwa orang kaya adalah orang yang banyak hartanya, mungkin hal itu benar adanya, akan tetapi orang kaya yang sebenarnya adalah orang yang ridho terhadap ketentuan Allah atau menerima dan mensyukuri segala rezeki yang diberikan Allah dalam bentuk apapun dan berapapun besar atau banyaknya.
Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:
اتَّقِ الْمَحَارِمَ تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ ، وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللهُ لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ
Artinya: “Jauhilah segala sesuatu yang haram maka engkau akan menjadi manusia yang paling ahli ibadah. Dan ridhalah terhadap pembagian Allah untuk dirimu maka engkau akan menjadi manusia yang paling kaya.” (HR. Tirmidzi)
Selain ihlas, ridho dan mensyukuri nikmat Allah, orang kaya yang sebenarnya adalah orang yang kaya hati, sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
Artinya: “Kaya itu bukanlah dengan banyaknya harta benda. Akan tetapi kaya yang sesungguhnya adalah kaya hati.” (HR. Bukhari)
Pantaslah jika kita merasa kekurangan, tidak pernah merasa kaya, karena memang seringkali kita tidak ridho dengan segala pemberian Allah. pantas pula kita masih merasa sebagai orang miskin karena hati kita masih miskin.
Orang yang kaya hati adalah orang hatinya luas, rendah hati, tidak pernah merasa sakit hati terhadap siapapun, pemaaf, tidak gampang marah dan mau memaafkan kesalahan orang lain. Beruntunglah bagi orang-orang yang telah memiliki sifat tersebut, namun harus diingat hal itu bukan harus dipamerkan dan dipertontonkan, karena semua itu adalah berkah karunia Allah SWT semata, bukan karena diri kita
Red
No comments
Post a Comment