Redelong: angkaranews. Beberapa masyarakat penggarap di dusun Linge antara simpur kecamatan mesidah kabupaten bener meriah meminta reje kampung Surati bws Balai wilayah Sumatera satu aceh yang tak kunjung mengganti rugi tanah garapan milik mereka/masyarakat
Hal ini di sampaikan oleh wan maneh 40 salah seorang selaku penggarap di daerah tersebut
Reje simpur masrura saat kami konfirmasi mengatakan bahwasanya mengatakan benar ia telah mengirim surat atas permintaan warga yang menggarap di dusun Linge antara
Adapun isi surat yang di kirim ke bws/Balai wilayah Sumatera satu aceh oleh reje/kepala desa simpur
serta tembusan. hingga ke pusat Jakarta dalam hal ini presiden republik indonesia
Tanah mereka telah di rusak pihak PT Brantas abipraya untuk kepentingan pembangunan waduk Krueng Keureuto
Namun Masyarakat merasa sangat di rugikan karena tanah mereka rusak Tanpa ganti rugi oleh pihak (bwss 1 Aceh)
Reje simpur merasa tidak di hargai oleh pihak (bws 1 Aceh) karena Tidak pernah menyatakan pekerjaan proyek di wilayah simpur mesidah
Sebagai kades / Reja Masrura minta Bws1aceh sebagai penanggung jawab kegiatan untuk menghentikan semua kegiatan di wilayah kampung simpur karena dalam pembangunan waduk telah merugikan warganya karena tidak ada ganti-rugi, padahal tanah garap tersebut adalah lahan garap milik petani warga Simpur, ujarnya pada angkaranews.
Dan anehnya yang mendapat ganti rugi warga Rusip melalui kadesnya padahal yang di gali adalah wilayah Simpur, sambungnya lagi.
Kalau surat ini tidak di tindak lanjuti kami sebagai reje tidak bertanggung jawab atas tindakan masyarakat yang memegang surat alas hak tanah dalam mempertahankan tanah mereka, tegasnya
Tembusan
1.presiden RI
21 tembusan
No comments
Post a Comment