Bogor,Angkaranews.com- 8 Tahun sudah bendungan Sinampel di Kampung Leuwibatu, Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor saat ini kondisinya rusak dan jebol.
Akibatnya, fungsi penampungan air yang jebol itu puluhan hektare sawah milik warga tidak berjalan. Hal ini membuat para petani mengeluh karena mengalami kekeringan dan menurunkan hasil panen.
"Sejak irigasi itu jebol, para petani hanya memanfaatkan air hujan. Biasanya kami bisa panen tiga kali dalam setahun. Tapi karena irigasi jebol, petani hanya panen satu kali dalam setahun," kata Asmat, salah satu petani di wilayah tersebut.
Baca juga : Satpol PP Bogor Gelar Operasi Sasar THM, 9 Wanita PL Diamankan
Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera memperbaiki saluran irigasi Sinampel. Karena saluran irigasi tersebut, mampu mengairi area persawahan tanaman padi warga sekitar seluas 40 hektare lebih.
"Saya sangat berharap agar kerusakan bendungan irigasi sawah ini bisa segera diperbaiki. Sehingga kami sebagai petani bisa kembali mendapatkan hasil panen yang bagus dan lebih banyak lagi," harap Asmat.
Sementara Kepala Desa Leuwibatu H. Muhamad Sidik membenarkan bahwa saluran irigasi Sinampel telah rusak dan jebol. Padahal bendungan air ini mampu mengairi area persawahan milik warga seluas kurang lebih 40 hektare.
Baca Juga : Ini Jadwalnya Rapat Anggota Komisi III DPR RI Terkait Transaksi Janggal Rp 349 T
Abah Sidik, sapaannya mengungkapkan pihak Pemdes Leuwibatu sudah berkali - kali mengusulkan perbaikan bendungan ini kepada pihak petugas UPT Pengairan. Namun hingga saat ini belum ada respon apalagi realisasi perbaikan.
"Itu jebolnya sudah sekitar 8 tahun. Saya sebagai Kades sudah hampir delapan kali mengusulkan perbaikan. Tapi, tetap sajak tidak ada realisasi," ungkapnya.
Menurut Abah Sidik, sekarang ini, para petani hanya bisa memanfaatkan curah air hujan untuk bercocok tanam. Akibat hal itu, petani hanya bisa panen setahun sekali. Padahal jika irigasi itu tidak jebol, petani bisa panen 3 kali dalam setahun.
"Padahal Pemerintah Kabupaten Bogor sudah menyebutkan tentang ketahanan pangan. Bagaimana mau ada ketahanan pangan, kalau bendungan saluran irigasi untuk mengairi sawah rusak dan tidak diperbaiki?," cetus Kades Leuwibatu ini.
Hingga berita dibuat, redaksi media ini belum bisa melakukan konfirmasi pada pihak UPT Pengairan wilayah Parung yang membawahi kecamatan Rumpin. Sedangkan pihak Seksi Ekbang Rumpin mengaku belum menerima informasi atau laporan terkait hal tersebut.
"Kami tidak mendapatkan informasi dan atau laporan apapun soal saluran irigasi Sinampel yang jebol. Tidak ada informasi baik dari pemerintah desa maupun UPT Pengairan," jawab Nurul Akhyar, seorang staf Seksi Ekbang Kecamatan Rumpin.*** (And/Rdy/Ml)
No comments
Post a Comment