BM.aceh.angkaranews. Petani Penggarap tanah kampung simpur baik yang berasal dari Aceh Utara maupun warga kampung simpur telah dirugikan karna tanah garapnya dirusak oleh oknum yang memperkaya diri, berkedok perusahaan yang menjual material kepada perusahaan yang di tuding warga sebagai persekongkolan yang akan membangun waduk krueng Keureuto yaitu PT Brantas dibawah BWS I Aceh, tanpa ada ganti rugi kepada penggarap dan yang ada hanya memberi janji belaka
Kata WAN maneh pada Angkaranews" karena mereka banyak uang maka saya duga mereka bisa suap sana sini sehingga bisa merampok tanah warga Simpur dengan alasan proyek nasional, apalagi reje Rusip yang jelas PUNGLI dana kerohiman 15 persen dari luas tanah di ambil batunya karena awal biang dari permasalahan dari Hamidan reje rusip yang merampok tanah Simpur, namun pihak polres bener meriah tutup mata
WAN maneh menilai" percuma dan sia- sia di polres bener meriah memiliki Unit Saber Pungli kalau tidak bisa berbuat apa-- apa dan kami sebagai Penggarap tanah merasa ada permainan perusahaan yang mempermain yang menciptakan konflik di lapangan sehingga para penguasa seakan mengatakan tanah kami adalah tanah musnah yang tidak akan dapat ganti kerugian"
" Kepada Pemda Bener Meriah saya minta segera lakukan yang terbaik dan kami minta juga kepada APH kenapa diam saja tanah garap kami di rampok padahal kami setiap tahun membayar pajak untuk turut serta membangun bener meriah sedangkan menurut kabar yang kami terima dana sudah cukup diberikan oleh pemerintah pusat untuk pembebasan tanah tapi kenapa di lapangan kami duga di tahan- tahan oleh oknum kaki tangan BWS I, penggarap tanah berharap kepada pemerintah pusat untuk bertindak tegas kepada oknum di lapangan yang sudah menyalahi prosedur yang sangat merugikan rakyat /Penggarap tanah" kata nya.
(wan maneh)
No comments
Post a Comment