BM.angkaranews. Kembali Irwansyah atau WAN maneh eks Kombatan GAM tahun 1999, yang saat ini sebagai petani garap mengatakan kepada angkaranews, bukan ingin menghujat atau mencemarkan nama baik seseorang tapi ingin menyampaikan atas ke tidak Adilan para penegak hukum yang di duganya telah melakukan pembiaran kepada reje Rusip *Hamidan* yang telah merampok dan pungli atas garapannya yang setiap tahun dia bayar pajaknya namun hingga saat masih bebas berkeliaran.
Ada pun tentang kemarahan yang di sampaikan Wan maneh pada awak media ini bahwa beberapa waktu yang lalu melaporkan Hamidan sang Reje Rusip tersebut atas perbuatannya yang telah pungli ratusan juta rupiah berdalih dana kerohiman yang di bayar oleh PT Brantas, atas tanah rampokan tersebut dan bahan material yang di dalamnya, dan sebagai penadahnya adalah PT Brantas, namun hingga saat ini belum ada tindakan dari polres bener meriah, tutur WAN maneh.
WAN maneh menilai dan mengatakan kepada angkaranews" saya heran lihat kerja polres Bener Meriah kalau melaporkan tentang maling ayam mungkin cepat di tangkap tapi Reje Rusip si Hamidan sudah nyata pungli 15 persen dari ratusan hektar dan menerima ratusan juta dari hasil pungli kok gak di tangkap" ujarnya heran.
Dia mengatakan lagi" mungkin Hamidan si reje Rusip itu memborong KULKAS dari hasil pungli nya , jadi kalau di cari polisi dia sembunyi di KULKAS atau kasus PUNGLInya yang di simpan di dalam KULKAS maka kalau membeku jadi ES polisi tidak bisa cari lagi, mungkin begitu" kata WAN maneh saat di konfirmasi.
Sangat beralasan Irwansyah menyampaikan kesalahannya karena tanah garap itu memang benar miliknya karena mengacu pada surat edaran bupati bener meriah nomor 05 tahun 2023 tanggal 20 Pebruari 2023 menegaskan dan menetapkan bahwa tanah garap yang akan di jadikan waduk Krueng keureuto adalah wilayah Simpur dan bukan Rusip, maka sama artinya milik Irwansyah telah di rampok dan di pungli dengan dalih dana kerohiman. apalagi dengan jelas camat Syiah utama yaitu camatnya sendiri mengatakan bahwa reje Rusip telah menyalahi administrasi negara
Red
No comments
Post a Comment