Nasional

Nasional

Dana Kerohiman Waduk Keureutoe, Diduga di Pungli Oknum Calo dan Kepala Desa Rusip Syiah Utama

Wednesday 12 April 2023

/ by Angkara News


Aceh,angkaranews.com.  Beberapa warga pemilik tanah yang terkena pembangunan waduk Keureutoe, di desa simpur kecamatan mesidah, mengeluhkan adanya dugaan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum Calo bekerja sama dengan kepala desa Rusip kecamatan Syiah Utama kabupaten Bener meriah,

Seperti yang dituturkan oleh Seorang pemilik tanah kepada awak media ini, Selasa (11/4/2023), pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum Calo diduga bekerjasama dengan kepala desa Rusip, kepada warga Masyarakat Blang pante dan desa lain di kabupaten Aceh Utara, yang mengklaim tanahnya terkena pembangunan waduk Keureutoe di Desa Simpur dan desa pasir putih, terkait pembayaran Dana (Kerohiman) Atau dana santunan dari PT Berantas Abip Raya, diberikan kepada pemilik tanah di desa Rusip, dan tanahnya mengklaim terkena pembangunan waduk Keureutoe dalam wilayah kabupaten bener meriah,

Dengan Perjanjian tidak akan menggangu lagi pekerjaan bangunan waduk Keureutoe itu, yang di kerjakan oleh PT Berantas Abip Raya, setelah masyarakat menerima Dana Kerohiman itu, sebesar Rp 1000 Rupia permeternya, dan dari pembayaran Rp 1000 Rupiah permeter itu,


“Kepada 104 warga penerima dan setiap warga dimintai Rp 150 Rupiah permeter atau 15 persen dari nilai jumlah uang kerohiman yang terima oleh warga Desa Blang Pante dan Desa lain, dan saat itu, Warga tidak mengatakan apa-apa, disetujui saja, dikarenakan takut tidak di bayar oleh calo tersebut, sebab tanah itu, selama ini menjadi sengketa dengan warga lain, yaitu dengan desa simpur kecamatan mesidah yang di sebut-sebut sebagai pemilik sah, menurut data Dinas Pertanahan kabupaten bener meriah saat ini,

Namun sekarang Warga yang mendapat dana kerohiman lahan tersebut, sudah banyak yang merasa terpaksa memberikan uang yang diminta oleh Calo itu,” jelasnya, Seorang Warga yang namanya tak Mau di publikasikan

Dikatakan dia, beberapa warga yang telah memberikan uang sebesar 15 persen yang katanya untuk Administrasi Desa Rusip, Jika di hitung-hitung dari 15 persen uang dugaan Pungutan liar itu, mencapai kurang lebih hampir Rp 500 juta juga, sehingga masyarakat, merasa sudah di bohongi oleh calo kepala desa Rusip itu, karena masyarakat menilai terlalu banyak uang  500 juta itu, kalau untuk administrasi desa dalam kepengurusan pencairan dana Kerohiman tersebut," jelasnya warga

“Hal senada juga di sampaikan seorang warga lain,"Saya sebenarnya tidak mau memberikan uang persenan itu, karena saya anggap itu pungutan liar yang tidak ada dalam aturan, dan terlalu besar,  tidak sesuai, jika kami tidak memberikan uang itu, kami tidak bisa ambil serupiahpun uang dimaksud, memang kami pernah tanda tangani perjanjian, dengan ikhlas kami memberikan, tapi sebenarnya hati kecil kami berontak, Namun kami tidak ada daya upaya saat itu, sebab kami juga sangat butuh uang saat itu,” tegasnya.

Beberapa Warga yang mengaku, dan diduga korban pungutan liar itu, menyebut-nyebutkan Nama Toke Sani, sebagai Calo Kepala Desa Rusip, yang juga pembagi uang kerohiman tersebut kepada masyarakat Blang Pante dan Desa lain, dan menurut keterangan yang di jelaskan kepada masyarakat, oleh Toke Sani,

Sementara itu, Toke Sani yang di sebut-sebut oleh warga, ketika di hubungi oleh Media ini, Mengaku dan membenarkan, ada permintaan uang sebesar 15 persen atau Rp 150 Rupiah permeter, dan uang itu untuk administrasi desa Rusip, atau uang transportasi para pengurus, membawa pulang uang dari Desa Rusip kecamatan Syiah Utama kabupaten bener ke desa Blang pante kecamatan Paya Bakong kabupaten Aceh Utara, tempat pembagian uang kerohiman itu,

Dan pada awalnya semua masyarakat sudah sepakat, serta ditandatangani, perjanjian dengan ikhlas dan tidak di paksa, jika hari ini timbul dugaan dan mengatakan itu pungli, dan kalau masyarakat ingin laporkan tidak masalah, silahkan saja", terangnya

Toke Sani, juga menambahkan semua uang yang di kumpulkan itu, dengan tidak dijelaskan beberapa jumlah keseluruhannya, dan uang tersebut yang terkumpulkan, dan dirinya mengaku sudah menyerahkan semua uang tersebut kepada kepala Desa Rusip.

Sampai Berita ini di Tayangkan, Kepala Desa Rusip kecamatan Syiah Utama kabupaten bener meriah, Berulang kali di hubungi oleh Media ini, dan Pesan WhatsApp yang di kirim juga tidak dibalas, status pesan terlihat dan tercentang dua."*

Sumber. waspada nfo

No comments

Post a Comment

Don't Miss
Copyright © 2023 Angkara News